Seskab Teddy Mencatat Keluhan Ibu-ibu di Agam. Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 18 Desember 2025, menjadi sorotan utama dalam upaya penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut. Di tengah agenda peninjauan posko pengungsian, momen hangat tercipta ketika Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya duduk bersama para ibu pengungsi. Dengan serius, ia mendengarkan dan mencatat setiap keluhan serta kebutuhan yang disampaikan. Kejadian ini terjadi di Posko Pengungsian SD Negeri 05 Kayu Pasak, Palembayan, di mana para ibu yang menjadi korban bencana berbagi cerita sulit mereka sehari-hari. Pendekatan langsung seperti ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendengar suara rakyat di lapangan, terutama di saat masa sulit pasca-bencana. TIPS MASAK
Latar Belakang Bencana di Agam: Seskab Teddy Mencatat Keluhan Ibu-ibu di Agam
Kabupaten Agam menjadi salah satu wilayah paling parah terdampak banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat akhir tahun ini. Bencana yang dipicu hujan deras berkepanjangan menyebabkan ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal, harta benda, dan bahkan keluarga. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke posko sementara, hidup dalam kondisi terbatas dengan tenda dan fasilitas darurat. Kunjungan presiden ke Agam, bersama rombongan termasuk menteri dan pejabat tinggi, difokuskan pada tiga kabupaten prioritas: Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar. Tujuan utama adalah memastikan distribusi bantuan berjalan lancar, pembangunan hunian sementara berprogress, serta mendengar langsung aspirasi warga. Di Agam khususnya, pembangunan hunian sementara ditargetkan selesai dalam sebulan agar pengungsi tidak lagi bergantung pada tenda.
Momen Hangat dengan Para Ibu Pengungsi: Seskab Teddy Mencatat Keluhan Ibu-ibu di Agam
Di posko pengungsian, Letkol Teddy Indra Wijaya memilih duduk langsung di lantai bersama para ibu, tanpa protokol kaku. Ia menyimak dengan penuh perhatian saat mereka menceritakan pengalaman evakuasi mendadak, kehilangan rumah, dan kesulitan sehari-hari di pengungsian. Keluhan yang dicatat mencakup kebutuhan dasar seperti pakaian, perlengkapan tidur, makanan bergizi untuk anak-anak, hingga akses air bersih dan sanitasi yang layak. Beberapa ibu menyampaikan kekhawatiran tentang masa depan keluarga, termasuk pendidikan anak yang terganggu dan pemulihan ekonomi pasca-bencana. Sikap Teddy yang santai tapi fokus ini menciptakan suasana akrab, membuat para ibu merasa didengar. Ia tidak hanya mencatat, tapi juga memberikan respons langsung, menjanjikan tindak lanjut cepat dari pemerintah pusat.
Respons Pemerintah dan Harapan Warga
Pemerintah menunjukkan keseriusan melalui kehadiran langsung presiden dan jajaran kabinet. Prabowo sendiri menyampaikan semangat kepada warga, menyatakan bahwa hunian sementara akan segera rampung agar mereka bisa hidup lebih nyaman. Ia juga menekankan pentingnya pemulihan lingkungan untuk mencegah bencana serupa di masa depan. Keluhan yang dicatat Teddy menjadi masukan berharga untuk mempercepat bantuan, seperti logistik tambahan dan program rehabilitasi. Warga Agam merespons positif atas perhatian ini, merasa tidak sendirian dalam menghadapi cobaan. Banyak yang berharap catatan tersebut benar-benar ditindaklanjuti, sehingga pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan merata.
Kesimpulan
Momen Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mencatat keluhan para ibu di Agam menjadi simbol kedekatan pemerintah dengan rakyat di tengah bencana. Kunjungan ini tidak hanya tentang peninjauan fisik, tapi juga membangun kepercayaan bahwa suara korban didengar dan akan menjadi prioritas. Dengan target hunian sementara selesai segera serta koordinasi lintas instansi yang diperkuat, harapan pemulihan bagi warga Agam semakin terang. Kejadian ini mengingatkan bahwa penanganan bencana terbaik adalah yang humanis, cepat, dan langsung menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Pemerintah terus bekerja keras, sementara warga diharapkan tetap sabar dan semangat menghadapi fase pemulihan ke depan.