Mendagri Mastikan Satgas Mempercepat Kopdeskel Terbentuk

mendagri-mastikan-satgas-mempercepat-kopdeskel-terbentuk

Mendagri Mastikan Satgas Mempercepat Kopdeskel Terbentuk. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memastikan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih segera terbentuk di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ekonomi lokal, khususnya di tingkat desa dan kelurahan. Dalam rapat konsolidasi di Denpasar, Bali, pada 8 Agustus 2025, Tito menegaskan komitmennya agar Satgas ini berjalan efektif di semua level pemerintahan, dari nasional hingga kabupaten/kota. Program ini dianggap strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat pedesaan. BERITA LAINNYA

Apa Itu Kopdeskel?
Kopdeskel Merah Putih adalah koperasi yang dibentuk di tingkat desa dan kelurahan untuk menggerakkan perekonomian lokal. Koperasi ini mencakup berbagai sektor, seperti distribusi sembako, simpan pinjam, klinik kesehatan, hingga logistik dan sarana pertanian. Kopdeskel dirancang sebagai wadah yang dikelola secara profesional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus memotong rantai pasok yang panjang. Program ini didukung oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2025, yang mengamanatkan pembentukan Satgas di tiga tingkatan: nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

Kenapa Mereka Ingin Membuat Kopdeskel di Seluruh Daerah?
Pemerintah menargetkan pembentukan 80.000 Kopdeskel di seluruh Indonesia sebagai bagian dari Program Strategis Nasional. Tujuannya adalah membangun ekosistem ekonomi yang kuat dari bawah, khususnya di desa, untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Mendagri Tito menekankan pentingnya peran kepala daerah dalam mengawal program ini, termasuk dengan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk kebutuhan seperti biaya notaris. Beberapa provinsi, seperti Yogyakarta, Bali, dan DKI Jakarta, sudah 100% membentuk Satgas, sementara daerah lain, seperti Papua Selatan, masih perlu dorongan ekstra. Program ini juga melibatkan stakeholder seperti Pertamina dan PLN untuk memastikan operasionalisasi yang lebih teknis dan terkoordinasi.

Tanggapan Masyarakat Indonesia Akan Hal Ini
Respon masyarakat terhadap Kopdeskel cukup beragam. Di daerah yang sudah mulai menerapkan program ini, seperti Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan, masyarakat menyambut baik karena koperasi ini dianggap dapat mempermudah akses kebutuhan dasar dan layanan keuangan. Namun, di beberapa wilayah, terutama yang belum memiliki Satgas, masih ada kekhawatiran soal pendanaan dan pengelolaan koperasi. Sebagian warga juga meminta sosialisasi lebih intensif agar manfaat Kopdeskel lebih dipahami. Di media sosial, banyak yang mengapresiasi langkah pemerintah, meski ada pula yang mempertanyakan kesiapan infrastruktur dan potensi risiko mismanajemen.

Kesimpulan: Mendagri Mastikan Satgas Mempercepat Kopdeskel Terbentuk
Pembentukan Satgas Kopdeskel Merah Putih menunjukkan komitmen pemerintah dalam menggerakkan ekonomi desa melalui koperasi. Dengan target 80.000 unit koperasi, program ini diharapkan menjadi pendorong kemandirian ekonomi lokal. Meski tantangan seperti ketimpangan progres antar daerah masih ada, langkah Mendagri Tito untuk terus memantau dan mendorong koordinasi dengan kepala daerah serta stakeholder memberikan harapan besar. Keberhasilan Kopdeskel akan sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan pengelolaan yang transparan serta profesional.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *