Gedung Terra Drone Kebakaran, Apa Penyebabnya?

gedung-terra-drone-kebakaran-apa-penyebabnya

Gedung Terra Drone Kebakaran, Apa Penyebabnya? Kebakaran hebat melanda gedung Terra Drone di kawasan Cempaka Putih, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (9 Desember 2025), menewaskan setidaknya 17 orang dan melukai puluhan karyawan lainnya. Api bermula sekitar pukul 12.43 WIB di lantai satu, saat sebagian besar pegawai sedang istirahat makan siang, dan dengan cepat merambat hingga lantai enam. Asap pekat memenuhi seluruh gedung, memaksa 21 karyawan terjebak di lantai atas tanpa jalur evakuasi memadai. Petugas pemadam kebakaran dikerahkan secara masif, tapi proses penyelamatan berlangsung dramatis karena lokasi strategis gedung di pusat kota. Dugaan awal penyebabnya terkait kegagalan peralatan elektronik, yang kini sedang diselidiki polisi dan tim teknis. Tragedi ini jadi pengingat betapa rapuhnya keselamatan kerja di era teknologi tinggi, terutama di sektor drone yang bergantung pada baterai canggih. INFO SLOT

Kronologi Ledakan Awal: Gedung Terra Drone Kebakaran, Apa Penyebabnya?

Insiden bermula di lantai satu, ruang penyimpanan dan pengujian peralatan, di mana api pertama kali terdeteksi. Seorang saksi mata, karyawan bernama Dimitri, menggambarkan bagaimana ledakan kecil terjadi sekitar pukul 12.40 WIB, diikuti kobaran api yang langsung menjalar ke furnitur dan kabel listrik di sekitar. “Saya dengar suara meledak, lalu api langsung naik ke dinding,” ceritanya, masih dengan suara serak akibat asap. Pegawai di lantai bawah langsung evakuasi, tapi 15 orang di lantai atas lari ke atap gedung untuk hindari api, hanya untuk terjebak karena tangga darurat terhalang asap tebal. Pemadam kebakaran tiba 10 menit kemudian dengan 12 unit truk, tapi api sudah merembet ke lantai dua dan tiga, ciptakan inferno yang sulit dikendalikan. Hingga sore, penyisiran lantai per lantai masih dilakukan, dengan korban ditemukan dalam kondisi lemas kehabisan oksigen, bukan terbakar parah.

Dugaan Penyebab dari Baterai Drone: Gedung Terra Drone Kebakaran, Apa Penyebabnya?

Penyebab utama yang paling kuat adalah ledakan baterai drone di lantai satu, seperti diungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro. Baterai lithium-ion, yang sering digunakan untuk drone komersial, rentan mengalami thermal runaway—kondisi di mana panas berlebih picu reaksi berantai hingga ledakan. Dugaan sementara, kegagalan termal atau korsleting pada salah satu baterai selama pengisian daya jadi pemicu awal. “Api sempat dipadamkan manual oleh karyawan, tapi asap dan panas membuatnya kambuh dan menyebar cepat,” tambah Susatyo. Tim teknis polisi dan ahli forensik listrik kini teliti sisa peralatan untuk konfirmasi, termasuk apakah ada cacat pabrik atau overload charger. Risiko ini bukan hal baru di industri drone; baterai serupa pernah sebabkan insiden serupa di fasilitas teknologi lain, di mana ventilasi buruk percepat penyebaran.

Respons Darurat dan Korban Jiwa

Evakuasi berlangsung heroik tapi tragis. Petugas damkar gunakan tangga hidrolik untuk turunkan 15 karyawan dari atap, sementara tim SAR masuk melalui jendela lantai empat meski visibilitas nol akibat asap. Korban meninggal, mayoritas ditemukan di lantai lima dan enam, dievakuasi ke RS Polri dan RSCM untuk identifikasi. “Mereka lemas karena asap, bukan luka bakar,” kata Susatyo, soroti bahaya karbon monoksida yang tak kasat mata. Sebanyak 20 orang luka ringan dirawat di tempat, termasuk menghirup asap dan luka lecet dari evakuasi. Manajemen gedung Terra Drone langsung tutup operasi sementara, koordinasi dengan keluarga korban untuk santunan. Pemerintah daerah, termasuk Wali Kota Jakarta Pusat, janjikan audit keselamatan gedung segera, termasuk cek instalasi listrik dan rute evakuasi.

Upaya Penyelidikan dan Pencegahan

Penyelidikan resmi dipimpin Polres Metro Jakarta Pusat, bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk teliti protokol keselamatan. Fokus utama: apakah ada pelanggaran penyimpanan baterai, seperti kurangnya ruang berventilasi atau overload sirkuit. Ahli forensik prediksi hasil akhir dalam seminggu, tapi dugaan awal tunjukkan kombinasi faktor manusiawi—seperti charger ditinggal saat istirahat—dan teknis. Sementara itu, otoritas dorong perusahaan teknologi tingkatkan standar: instalasi sprinkler otomatis, pelatihan evakuasi rutin, dan sertifikasi baterai berkala. Insiden ini mirip kasus kebakaran fasilitas elektronik sebelumnya, di mana pencegahan sederhana bisa selamatkan nyawa. Korban selamat kini beri kesaksian untuk bantu rekonstruksi, tekankan pentingnya alarm dini yang gagal aktif saat kejadian.

Kesimpulan

Kebakaran gedung Terra Drone jadi tragedi menyedihkan yang tewaskan 17 nyawa, dengan ledakan baterai drone sebagai pemicu utama yang tunjukkan celah keselamatan di sektor teknologi. Dari kronologi cepatnya api hingga evakuasi dramatis, insiden ini panggil perubahan mendesak: protokol lebih ketat dan audit rutin untuk hindari pengulangan. Meski penyelidikan lanjut, pesan jelas—keselamatan karyawan tak boleh dikompromi demi efisiensi. Bagi keluarga korban, dukungan penuh jadi prioritas, sementara industri drone diminta belajar dari pil pahit ini. Jakarta, bangkitlah lebih aman; tragedi seperti ini tak boleh jadi akhir cerita, tapi awal reformasi.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *