AS Melakukan Pengeboman di Suriah, Targetkan 70 Lokasi

as-melakukan-pengeboman-di-suriah-targetkan-70-lokasi

AS Melakukan Pengeboman di Suriah, Targetkan 70 Lokasi. Amerika Serikat baru saja melancarkan serangan udara besar-besaran di Suriah tengah. Operasi ini menargetkan lebih dari 70 lokasi yang diduga menjadi basis kelompok Islamic State (ISIS). Serangan dilakukan dengan pesawat tempur, helikopter serang, dan artileri, menggunakan lebih dari 100 amunisi presisi. Tindakan ini merupakan balasan langsung atas insiden tragis pada 13 Desember lalu di Palmyra, di mana dua tentara AS dan seorang penerjemah sipil tewas dalam penyergapan. Pelaku, yang kemudian tewas dalam baku tembak, diyakini terkait dengan ISIS. Operasi ini menunjukkan komitmen kuat AS untuk melindungi pasukannya di tengah situasi keamanan yang masih rapuh di Suriah pasca-perubahan rezim tahun lalu. TIPS MASAK

Latar Belakang Serangan: AS Melakukan Pengeboman di Suriah, Targetkan 70 Lokasi

Serangan terhadap personel AS terjadi di wilayah Palmyra, situs bersejarah yang pernah dikuasai ISIS. Dua tentara dari Garda Nasional Iowa dan seorang penerjemah menjadi korban dalam konvoi bersama pasukan lokal. Ini merupakan korban jiwa AS pertama di Suriah sejak jatuhnya rezim sebelumnya pada 2024. Pasukan AS di Suriah, sekitar 1.000 personel, fokus pada misi mencegah kebangkitan ISIS sejak kelompok itu kehilangan wilayah teritorial pada 2019. Meski ISIS sudah melemah, sisa-sisa mereka masih aktif melakukan serangan sporadis. Sejak insiden Palmyra, pasukan AS dan mitra telah melakukan sepuluh operasi yang menewaskan atau menangkap puluhan militan. Serangan balasan ini direncanakan matang, dengan dukungan intelijen dari operasi sebelumnya.

Detail Operasi Militer: AS Melakukan Pengeboman di Suriah, Targetkan 70 Lokasi

Operasi diberi nama Hawkeye Strike, melibatkan berbagai aset militer canggih. Pesawat tempur seperti F-15 dan A-10, helikopter Apache, serta sistem roket HIMARS dikerahkan untuk menghantam target. Lebih dari 70 lokasi di wilayah tengah Suriah menjadi sasaran, termasuk gudang senjata, infrastruktur pendukung, dan posisi pejuang ISIS. Ledakan terdengar di sekitar Deir ez-Zor, Raqqa, dan area gurun tengah. Yordania turut berpartisipasi dengan pesawat tempurnya, menambah kekuatan koalisi. Serangan ini berlangsung beberapa jam, dengan tujuan menghancurkan kemampuan operasional ISIS secara signifikan. Pihak AS menyatakan operasi berjalan sukses, meski detail korban dari pihak ISIS belum dirilis secara lengkap.

Reaksi dan Dampak Regional

Pemerintah Suriah menyatakan dukungan penuh terhadap operasi ini, menegaskan komitmen bersama melawan ISIS agar tidak ada tempat aman bagi kelompok itu di wilayahnya. Hubungan AS-Suriah sedang dalam fase pemulihan pasca-perubahan politik, dengan fokus pada stabilitas dan pemberantasan terorisme. Serangan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa AS tidak akan tinggal diam terhadap ancaman terhadap pasukannya. Di sisi lain, operasi ini menyoroti tantangan berkelanjutan di Suriah, di mana sisa ISIS masih mencoba merekrut dan beroperasi di area terpencil. Misi koalisi internasional tetap berlanjut untuk memastikan kelompok ekstremis tidak bangkit kembali.

Kesimpulan

Serangan AS terhadap lebih dari 70 target ISIS di Suriah merupakan respons tegas yang menegaskan prioritas keamanan personelnya. Meski bukan awal dari konflik baru, tindakan ini memperkuat upaya global melawan terorisme di wilayah yang masih labil. Dengan dukungan mitra regional, operasi seperti ini diharapkan melemahkan ISIS lebih jauh dan mendukung stabilitas jangka panjang di Suriah. Situasi di lapangan akan terus dipantau, tapi pesan utamanya jelas: ancaman terhadap pasukan AS akan selalu dibalas dengan kekuatan penuh.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *