Politisi Australida Dibui Selama 5 Tahun usai Perkosa 2 Pria Muda

politisi-australida-dibui-selama-5-tahun-usai-perkosa-2-pria-muda

Politisi Australida Dibui Selama 5 Tahun usai Perkosa 2 Pria Muda. Gareth Ward, mantan anggota parlemen New South Wales yang sempat jadi bintang politik konservatif, kini harus menjalani hukuman penjara lebih dari lima tahun atas kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap dua pria muda. Pada akhir Oktober 2025, pengadilan distrik Sydney memutuskan Ward bersalah atas empat dakwaan: satu kasus pemerkosaan dan tiga kasus pelecehan tidak senonoh. Hukuman nonparol enam tahun enam bulan ini jadi akhir dari perjalanan panjang yang dimulai sejak 2022, saat Ward dituduh memanfaatkan posisinya untuk mendekati korban. Di usia 44 tahun, Ward yang dulu dikenal sebagai politisi ambisius kini kehilangan segalanya—dari kursi parlemen hingga reputasi. Kasus ini tak hanya hancurkan karirnya, tapi juga angkat isu kekerasan seksual di kalangan elite politik Australia, di mana korban sering ragu bicara karena takut balasan. INFO CASINO

Latar Belakang Ward dan Awal Tuduhan: Politisi Australida Dibui Selama 5 Tahun usai Perkosa 2 Pria Muda

Gareth Ward naik daun cepat di politik New South Wales. Lahir di Wollongong pada 1981, ia terpilih jadi anggota parlemen Kiama pada 2011 sebagai wakil Liberal Party. Kariernya melejit saat jadi Menteri Kesehatan Perumahan pada 2021, di mana ia dorong reformasi layanan kesehatan mental. Tapi di balik citra pejuang itu, ada sisi gelap yang terungkap pada 2022. Tuduhan pertama muncul dari seorang pria berusia 19 tahun saat itu, yang klaim Ward lakukan pelecehan tidak senonoh pada 2013. Korban bilang ia kenal Ward lewat kegiatan politik pemuda, dan kejadian itu terjadi saat pesta pribadi di apartemen Ward.

Tuduhan kedua lebih berat: pemerkosaan terhadap seorang staf parlemen berusia 20-an pada 2019. Korban cerita ia mabuk berat setelah acara di gedung parlemen NSW, dan Ward manfaatkan situasi untuk serang secara seksual. Ward tolak tuduhan itu mentah-mentah, klaim korban salah ingat karena alkohol. Ia tetap duduk di parlemen meski polisi mulai selidiki, bahkan tolak mundur saat partai tekan. Liberal Party akhirnya usir ia dari fraksi pada 2022, tapi Ward bertahan sebagai independen hingga vonis Juli 2025. Proses ini penuh drama: Ward sering posting di media sosial soal “pemburuan penyihir”, tapi korban tetap tegar bersaksi. Kasus ini jadi pengingat bahwa kekuasaan sering lindungi pelaku, tapi keadilan akhirnya bicara.

Detail Kejahatan dan Dampak pada Korban: Politisi Australida Dibui Selama 5 Tahun usai Perkosa 2 Pria Muda

Pengadilan ungkap detail mengerikan dari kejahatan Ward. Korban pertama, yang kini 31 tahun, cerita bagaimana Ward dekati ia lewat peran sebagai mentor politik. Pada 2013, setelah pesta, Ward ajak korban ke apartemennya di Sydney, di mana pelecehan terjadi. Korban bilang ia merasa tak berdaya karena Ward lebih tua dan berpengaruh. “Saya pikir itu kesalahan saya, tapi sekarang saya tahu itu kekerasan,” ujarnya di sidang. Pelecehan itu termasuk sentuhan tidak diinginkan dan ciuman paksa, yang bikin korban trauma bertahun-tahun.

Kasus kedua lebih gelap: pada 2019, korban staf parlemen minum berlebih di acara pesta parlemen. Ward, sebagai atasan, tawarkan tumpangan pulang, tapi malah bawa ke kamar pribadi di gedung itu. Di sana, Ward lakukan pemerkosaan saat korban tak sadar penuh. Korban bangun dengan pakaian acak-acakan dan ingatan kabur, tapi bukti medis dan saksi dukung ceritanya. Ward klaim itu “hubungan sukarela”, tapi juri tolak itu setelah dengar kesaksian detail. Dampak pada korban luar biasa: yang pertama kini terapi intensif untuk PTSD, sementara yang kedua keluar dari politik karena trauma. Keluarga mereka puji vonis sebagai langkah keadilan, meski luka tak pernah hilang sepenuhnya. Kasus ini soroti betapa rapuhnya korban di lingkungan kekuasaan, di mana akses ke alkohol dan isolasi jadi senjata.

Proses Hukum yang Panjang dan Vonis Akhir

Proses hukum Ward berliku sejak 2022. Polisi NSW mulai selidiki setelah korban kedua laporkan pada 2021, diikuti tuduhan pertama yang muncul 2022. Ward tolak kerjasama awal, tapi akhirnya ditangkap dan dibebaskan dengan jaminan. Sidang dimulai Januari 2025, tapi ditunda dua kali karena saksi trauma. Pada Juli 2025, juri 12 orang putuskan bersalah setelah delapan hari dengar bukti—termasuk rekaman telepon Ward yang coba tekan korban. Hakim Catherine Robinson bilang vonis itu pertimbangkan “penyalahgunaan posisi dan dampak parah pada korban”.

Hukuman enam tahun enam bulan nonparol artinya Ward bebas bersyarat paling cepat 2032. Ia langsung ditahan, dan asetnya dibekukan untuk ganti rugi korban. Ward minta banding, tapi ditolak pengadilan. Partai Liberal sebut ini “pukulan telak bagi integritas politik”. Dampak lebih luas: parlemen NSW perketat aturan etika, termasuk pelatihan anti-pelecehan wajib. Ward, yang dulu bilang “saya tak bersalah”, kini diam di penjara Silverwater. Vonis ini jadi preseden: politisi tak kebal hukum, meski prosesnya lambat.

Kesimpulan

Kasus Gareth Ward jadi babak gelap di politik Australia, di mana pemerkosaan dan pelecehan terhadap dua pria muda hancurkan karir seorang menteri. Dari latar belakang ambisius hingga detail kejahatan yang mengerikan, proses hukum panjang ini akhiri dengan vonis enam tahun enam bulan yang pantas. Bagi korban, ini kemenangan pahit—keadilan datang, tapi trauma tetap. Ward kehilangan segalanya, sementara Australia belajar pelajaran berharga soal kekuasaan dan akuntabilitas. Di akhir 2025, kasus ini ingatkan bahwa tak ada tempat bersembunyi bagi pelaku—dan suara korban akhirnya didengar. Politik Australia maju, tapi luka seperti ini butuh waktu lama untuk sembuh.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *