Trump Memuji Negara Arab-Muslim Termasuk Negara Indonesia

trump-memuji-negara-arab-muslim-termasuk-negara-indonesia

Trump Memuji Negara Arab-Muslim Termasuk Negara Indonesia. Presiden AS Donald Trump kembali jadi sorotan dengan pujian hangatnya terhadap negara-negara Arab dan Muslim, termasuk Indonesia, atas peran mereka dalam mendukung rencana perdamaian Gaza. Pernyataan ini disampaikan Trump pada Kamis, 9 Oktober 2025, di Gedung Putih, saat ia apresiasi upaya Qatar, Mesir, Arab Saudi, Turki, dan Indonesia dalam memfasilitasi kesepakatan pelepasan sandera Israel-Hamas. “Mereka adalah mitra hebat yang bantu wujudkan visi damai saya,” kata Trump, yang rencananya termasuk pengiriman pasukan penjaga perdamaian dari negara-negara tersebut ke Gaza untuk stabilisasi pasca-konflik. Ini datang usai pernyataan bersama delapan negara Arab-Muslim pada 30 September, yang sambut 20 poin rencana Trump untuk akhir perang Gaza tanpa pengusiran paksa warga Palestina. Bagi Indonesia, pujian ini spesial—sebagai negara Muslim terbesar di dunia, kita dipanggil kontribusi pasukan untuk Gaza Stabilization Force. Di tengah dinamika Timur Tengah yang rumit, langkah ini tunjukkan diplomasi Trump yang pragmatis, meski kritik muncul soal detail implementasi. Apa maknanya bagi hubungan AS-Indonesia dan kawasan? BERITA TERKINI

Dukungan Negara Arab-Muslim untuk Rencana Trump: Trump Memuji Negara Arab-Muslim Termasuk Negara Indonesia

Rencana perdamaian Gaza Trump, yang diumumkan akhir September 2025, langsung dapat sambutan positif dari delapan negara Arab dan Muslim mayoritas. Pernyataan bersama mereka sebut visi Trump “sincere efforts” untuk akhir konflik, dengan janji fasilitasi penarikan Israel dan keamanan Gaza pasca-perang. Qatar dan Mesir, yang mediasi kesepakatan sandera, dipuji Trump sebagai “pemimpin visioner” yang bantu negosiasi rahasia dengan Hamas. Arab Saudi, meski hubungannya dingin dengan Israel, tunjukkan komitmen kirim bantuan kemanusiaan senilai 500 juta dollar. Turki, di bawah Erdogan, sebut pertemuan Trump dengan pemimpin Arab-Muslim “fruitful”, meski Erdogan kritik detail rencana soal West Bank. Trump balas puji: “Mereka tak biarkan Israel aneksasi wilayah itu; itu langkah besar.” Dukungan ini strategis—negara-negara ini lihat rencana Trump sebagai jalan keluar dari krisis Gaza yang sudah klaim ribuan nyawa sejak Oktober 2023. Bagi kawasan, ini potensi stabilisasi, tapi analis bilang tantangan implementasi masih besar, terutama soal Hamas yang “examining responsibly”.

Peran Khusus Indonesia dalam Inisiatif Perdamaian: Trump Memuji Negara Arab-Muslim Termasuk Negara Indonesia

Indonesia dapat porsi pujian khusus dari Trump, yang sebut kita “key player” dalam Gaza Stabilization Force—pasukan multinasional untuk jaga perdamaian pasca-perang. Trump bilang Indonesia, dengan populasi Muslim 230 juta, bisa kontribusi pasukan dan diplomasi netral. Ini selaras dengan posisi RI yang sejak awal konflik tuntut gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan senilai 10 juta dollar ke Gaza. Menlu RI Retno Marsudi sebut ini “kesempatan bagi Indonesia perkuat peran di PBB”, terutama saat kita calon non-permanent council 2026-2027. Trump puji: “Indonesia tak bias, tapi efektif—mereka bantu mediasi dengan suara besar.” Di balik pujian, ini diplomatik cerdas: AS cari dukungan Muslim moderat untuk tekan Hamas, sementara Indonesia manfaatkan momentum untuk naikkan pengaruh global. Kritik internal muncul: oposisi bilang ini terlalu dekat dengan Trump yang pro-Israel, tapi pemerintah jawab ini langkah pragmatis untuk perdamaian.

Respons Global dan Tantangan Implementasi

Pujian Trump terhadap negara Arab-Muslim termasuk Indonesia langsung picu respons beragam. Di PBB, Sekjen Antonio Guterres sambut positif, bilang ini “step forward” untuk dialog inklusif. Tapi Hamas sebut rencana Trump “half-baked”, khawatir pengusiran terselubung Palestina. Pakistan dan Bangladesh, yang juga tawarkan pasukan, puji Trump atas “sincere efforts”, tapi tuntut detail lebih jelas soal rekonstruksi Gaza. Di AS, Demokrat kritik Trump “overpromise” tanpa komitmen finansial jelas, sementara Republikan bilang ini kemenangan diplomasi. Tantangan implementasi besar: siapa biayai pasukan? Bagaimana koordinasi dengan Israel? Trump janji pertemuan lanjutan di Riyadh November, tapi analis bilang tanpa tekanan ekonomi, rencana ini bisa mandek. Bagi Indonesia, ini ujian: kontribusi pasukan berarti anggaran 50 miliar rupiah, tapi potensi naikkan soft power kita di Timur Tengah.

Kesimpulan

Pujian Trump terhadap negara Arab-Muslim termasuk Indonesia adalah momen diplomatik langka yang buka pintu perdamaian Gaza, dengan dukungan delapan negara dan peran kita di Stabilization Force. Dari apresiasi Qatar-Mesir hingga posisi netral RI, ini tunjukkan pragmatisme Trump yang bisa stabilkan kawasan—meski tantangan implementasi dan kritik Hamas masih mengintai. Bagi Indonesia, ini kesempatan perkuat suara global tanpa kehilangan prinsip. Di tengah konflik yang panjang, langkah ini ingatkan: diplomasi dan pujian bisa jadi jembatan, asal diikuti aksi nyata. Timur Tengah butuh perdamaian; semoga pujian Trump jadi awal, bukan akhir cerita.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *