Tentara Thailand dan Kamboja Saling Menyerang di Perbatasan

tentara-thailand-dan-kamboja-saling-menyerang-di-perbatasan

Tentara Thailand dan Kamboja Saling Menyerang di Perbatasan. Keteganhan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja kembali memanas di tanggal 24 Juli, ketika kedua pasukan milter saling adu tembak di wilayah perbatangan sengketa dekat Kuil Ta Moan Thom. Insiden ini menewaskan setidaknya sembilan warga sipil, melukai beberapa tentara, dan memicu eskalasi serius, termasuk serangan udara Thailand menggunakan jet tempur F-16. Konflik ini memperburuk hubungan diplomatik, dengan kedua negara saling mengusir duta besar dan menutup perbatasan. Apa penyebab bentrokan ini, mengapa konflik terus berulang, dan akankah perdamaian segera tercapai? Berikut ulasannya! BERITA LAINNYA

Kenapa Tentara Thailand dan Kamboja Saling Menyerang?

Bentrokan senjata ini terjadi di tanggal 24 Juli 2025 yang dipicu oleh ketegangan di wilayah sengketa segitiga Zamrud, yang lebih tepatnya di sekitar Kuli Ta Moan Thom di Provinsi Surin, Thailand dan Oddar Meanchey, Kamboja. Menurut militer Thailand, pasukan Kamboja melepaskan tembakan lebih dulu setelah menerbangkan drone pengintai di atas pos Thailand, memicu respons bersenjata. Kamboja membantah, menuduh Thailand memulai serangan dengan menembaki posisi mereka di kuil. Insiden ini diperparah oleh ledakan ranjau darat sehari sebelumnya, yang melukai lima tentara Thailand, termasuk satu kehilangan kaki. Thailand menuding ranjau itu baru ditanam Kamboja, sementara Phnom Penh menyebutnya sisa perang sipil lama. Baku tembak melibatkan roket, artileri, dan serangan udara Thailand, menyebabkan tiga warga sipil terluka dan evakuasi massal di kedua sisi perbatasan. Ketegangan diplomatik pun meningkat, dengan Thailand menutup semua pos perbatasan dan Kamboja membalas dengan melarang impor barang Thailand.

Apa Yang Menyebabkan Terjadinya Konflik Ini?

Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja ini berakar dari penetapan batas wilayah oleh Prancis saat tahun 1907, saat Kamboja masih menjadi koloninya. Peta tersebut, yang menggunakan garis aliran sungai, memicu perselisihan atas 817 kilometer perbatasan darat, termasuk wilayah kuil kuno seperti Preah Vihear dan Ta Moan Thom. Pada 1962, Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan Kuil Preah Vihear milik Kamboja, tetapi Thailand terus mengklaim wilayah sekitarnya, memicu bentrokan sporadis sejak 2008. Ketegangan meningkat pada 2003 setelah kerusuhan di Phnom Penh akibat klaim Thailand atas Angkor Wat, dan pada 2011, baku tembak menewaskan 28 orang. Insiden Mei 2025, yang menewaskan seorang tentara Kamboja, serta aksi provokatif seperti warga Kamboja menyanyikan lagu kebangsaan di kuil sengketa pada Februari 2025, kembali memanaskan situasi. Kebuntuan dalam Komisi Batas Bersama (JBC) sejak 2000 dan sentimen nasionalis di kedua negara terus mempersulit penyelesaian.

Apakah Mereka Berdua Akan Damai Secepatnya: Tentara Thailand dan Kamboja Saling Menyerang di Perbatasan

Meskipun kedua negara sudah menyatakan komitmen untuk melakukan perdamaian, tapi damai dalamw aktu dekat tampaknya hal yang sulit. Setelah bentrokan pada mei 2025, Thailand dan Kamboja sempat sepakat untuk menarik paskurat dan sempat berdialog pada 14 Juni, tetapi insiden ini menunjukkan bahwa ketegangan yang terjadi belum reda sedikitpun. Kamboja berencana membawa sengketa empat wilayah ke ICJ, sementara Thailand bersikeras pada penyelesaian bilateral melalui JBC. Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyerukan solusi damai, tetapi eskalasi militer, seperti penggunaan jet tempur Thailand dan peluncuran roket Kamboja, meningkatkan risiko konflik berkepanjangan. Seruan ASEAN, termasuk dari PM Malaysia Anwar Ibrahim, untuk negosiasi belum membuahkan hasil konkret. Penutupan perbatasan, pembatasan perdagangan, dan kebocoran percakapan diplomatik antara Hun Sen dan PM Thailand Paetongtarn Shinawatra, yang memicu skorsing Paetongtarn, memperumit situasi. Dialog intensif dan mediasi pihak ketiga, seperti ASEAN, menjadi kunci untuk meredakan ketegangan.

Kesimpulan: Tentara Thailand dan Kamboja Saling Menyerang di Perbatasan

Bentrokan bersenjata antara Thailand dan Kamboja yang terjadi pada tanggal 24 Juli tahun 2025 di sekitar Kuli Ta Moan Thom ini menceriminkan bahwa sengketa perbatasan yang telah berlansung selama lebih daru seabad. Akar konflik, yaitu ketidakjelasan batas wilayah dan klaim atas situs bersejarah, diperparah oleh sentimen nasionalis dan kegagalan mekanisme bilateral. Meski ada upaya dialog, eskalasi militer dan ketegangan diplomatik menghambat perdamaian cepat. Dengan keterlibatan ASEAN dan tekanan internasional, kedua negara perlu memprioritaskan negosiasi damai untuk mencegah korban lebih banyak dan menjaga stabilitas kawasan.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *