Peledak yang Disita Meledak di Kantor Polisi Kashmir India

peledak-yang-disita-meledak-di-kantor-polisi-kashmir-india

Peledak yang Disita Meledak di Kantor Polisi Kashmir India. Kashmir India kembali diguncang tragedi saat ledakan dahsyat melanda kantor polisi di Nowgam, Srinagar, pada malam 14 November 2025. Setidaknya sembilan orang tewas dan 29 lainnya luka-luka berat akibat tumpukan peledak yang disita meledak secara tidak sengaja selama proses penyelidikan forensik. Insiden ini terjadi di tengah investigasi kasus ledakan sebelumnya di Delhi, di mana bahan peledak tersebut diamankan sebagai bukti. Kantor polisi yang menjadi pusat operasi keamanan di wilayah sensitif itu hancur parah, memicu kekhawatiran keamanan lebih luas di Jammu dan Kashmir. Lieutenant Governor wilayah itu langsung memerintahkan penyelidikan mendalam, sementara warga setempat berduka atas korban yang mayoritas polisi dan staf sipil. Tragedi ini bukan hanya kehilangan nyawa, tapi pengingat akan risiko tinggi penanganan bahan berbahaya di zona konflik. Dengan situasi Kashmir yang selalu tegang, kejadian ini tambah lapisan kompleksitas bagi upaya stabilisasi daerah. BERITA TERKINI

Kronologi Insiden yang Menghancurkan: Peledak yang Disita Meledak di Kantor Polisi Kashmir India

Ledakan terjadi sekitar pukul 20.30 waktu setempat di Nowgam Police Station, pusat penyimpanan bukti dari berbagai operasi anti-teror. Bahan peledak—termasuk granat tangan, IED (improvised explosive device), dan bahan kimia—disita pekan lalu dari lokasi ledakan mencurigakan di sekitar Red Fort, Delhi. Tim forensik sedang mengekstrak sampel untuk analisis lab ketika salah satu kontainer terpicu, mungkin karena friksi atau kesalahan prosedur. Getaran dahsyat itu merobek dinding beton tebal, hancurkan ruang penyimpanan, dan sebabkan kebakaran lanjutan yang butuh dua jam untuk dipadamkan.

Saksi mata di sekitar kompleks polisi cerita bagaimana ledakan pertama terdengar seperti guntur, diikuti asap hitam pekat dan puing beterbangan hingga 100 meter. Rekaman CCTV yang bocor tunjukkan momen eksplosif: api menyala seketika, dan polisi berlarian evakuasi rekan mereka. Sekitar 15 polisi dan staf sedang bertugas malam itu, termasuk dua teknisi forensik yang tewas di tempat. Ledakan kedua kecil menyusul 10 menit kemudian, kemungkinan dari sisa bahan yang terbakar. Otoritas segera tutup akses jalan utama Srinagar-Baramulla, dan tim penjinak bom dikerahkan untuk periksa sisa-sisa. Kronologi ini tunjukkan betapa rapuhnya protokol penanganan peledak di fasilitas polisi, terutama di daerah rawan seperti Kashmir di mana penyitaan sering terjadi.

Dampak Korban dan Kerusakan Material: Peledak yang Disita Meledak di Kantor Polisi Kashmir India

Tragedi ini ambil korban jiwa yang tragis: sembilan tewas, termasuk enam polisi, dua staf sipil, dan satu warga sipil terdekat. Sebanyak 29 luka-luka dirawat di rumah sakit setempat, dengan kondisi kritis pada delapan orang karena luka bakar dan pecahan kaca. Rumah sakit SMHS Srinagar overload, dan helikopter medis dikerahkan untuk evakuasi ke Jammu bagi kasus parah. Keluarga korban berduka, dengan demonstrasi kecil di luar polisi meminta transparansi—mereka khawatir kelalaian jadi penyebab.

Kerusakan material parah: kantor polisi hancur total di bagian penyimpanan, dengan atap roboh dan kendaraan polisi hangus. Estimasi biaya perbaikan capai 50 juta rupee, termasuk hilangnya bukti dari 20 kasus teror sebelumnya. Wilayah sekitar Nowgam, yang padat penduduk, alami pemadaman listrik sementara dan gangguan lalu lintas hingga pagi. Dampak psikologis lebih dalam: warga Kashmir, yang sudah trauma dengan kekerasan, tambah was-was soal keamanan polisi. Ini juga ganggu operasi rutin: patroli malam ditangguhkan, dan pasukan tambahan dikerahkan untuk tutup kekosongan. Tragedi ini bukan cuma angka; ia cerita kehilangan yang sentuh hati komunitas.

Respons Otoritas dan Langkah Pencegahan

Respons pemerintah cepat tapi penuh tekanan. Lieutenant Governor Jammu dan Kashmir, Manoj Sinha, langsung kunjungi lokasi Jumat pagi dan perintahkan probe independen oleh tim ahli pusat. “Ini insiden menyedihkan; kami tak akan tolerir kelalaian,” katanya dalam pernyataan resmi. Polisi konfirmasi ledakan tak terkait teror, tapi hasil forensik awal tunjukkan kesalahan penyimpanan—bahan tak dipisah dengan benar. Menteri Dalam Negeri Amit Shah umumkan kompensasi 10 lakh rupee per keluarga korban tewas dan 5 lakh untuk luka-luka, plus bantuan medis gratis.

Langkah pencegahan segera: semua kantor polisi di Kashmir diperiksa ulang stok peledak, dengan protokol baru dari Kementerian Dalam Negeri yang tuntut simpanan di fasilitas terpisah. Pelatihan forensik ditingkatkan untuk 500 personel, dan audit nasional penyitaan IED direncanakan. Kritik muncul dari aktivis hak asasi: “Kashmir butuh transparansi, bukan janji kosong.” Respons ini tunjukkan komitmen, tapi tantangan tetap—daerah konflik butuh infrastruktur lebih aman untuk tangani bukti berbahaya. Otoritas janji laporan lengkap dalam seminggu, harap tutup spekulasi.

Kesimpulan

Ledakan peledak disita di kantor polisi Nowgam jadi tragedi menghancurkan yang ambil sembilan nyawa dan lukai puluhan, tapi juga panggilan darurat untuk reformasi keamanan di Kashmir. Dari kronologi eksplosif tak terduga hingga dampak emosional bagi korban, insiden ini soroti risiko tinggi penanganan bahan berbahaya. Respons cepat pemerintah, dengan probe dan protokol baru, beri harapan pencegahan, meski kritik transparansi tetap bergaung.

Kashmir terus hadapi tantangan, tapi tragedi ini bisa jadi titik balik—bukan akhir, tapi awal protokol lebih ketat. Warga berduka, tapi tekad bangkit. Keamanan tak boleh jadi korban prosedur lemah; Kashmir pantas fasilitas aman untuk lindungi pahlawannya.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *