Malaysia Turunin Harga BBM Untuk Warganya. Malaysia lagi bikin gebrakan dengan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) RON95 untuk warganya, diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada 23 Juli 2025. Harga BBM kini jadi RM1,99 per liter, turun dari RM2,05, atau sekitar Rp7.672 per liter (kurs Rp3.855 per ringgit). Kebijakan ini bikin warga Malaysia sumringah, apalagi di tengah keluhan soal biaya hidup yang melonjak. Tapi, ada tapinya: harga murah ini cuma buat warga Malaysia, bukan untuk orang asing. Kenapa cuma warga lokal? Apa alasan di balik penurunan ini? Dan apa solusi buat orang asing ke depannya? Yuk, kita bedah satu per satu. BERITA LAINNYA
Alasan Malaysia Turunin Harga BBM
Penurunan harga BBM ini bukan cuma gimmick politik, tapi respons atas tekanan publik. Warga Malaysia udah lama protes soal harga kebutuhan pokok yang naik, ditambah ketidakpuasan terhadap reformasi yang dijanjikan Anwar. Rencana unjuk rasa besar-besaran di Kuala Lumpur pada 26 Juli 2025, yang menuntut Anwar mundur, jadi pemicu utama. Untuk meredam situasi, Anwar umumkan penurunan harga RON95 jadi RM1,99 per liter, efektif sebelum akhir September 2025. Selain itu, Malaysia juga kasih bantuan tunai Sumbangan Asas Rahmah (SARA) sebesar RM100 untuk 22 juta warga berusia 18 tahun ke atas, mulai 31 Agustus sampai 31 Desember 2025. Kebijakan ini didukung subsidi besar dari cadangan minyak Malaysia, yang bikin mereka bisa jaga harga BBM tetap rendah meski harga minyak dunia fluktuatif.
Kenapa Tidak di Apply ke Orang Asing?
Harga BBM murah ini eksklusif buat warga Malaysia karena pemerintah pake sistem subsidi bertarget. Subsidi RON95 diatur lewat kartu khusus yang cuma bisa dipake warga lokal, dengan kuota 100 liter per bulan. Orang asing, termasuk turis atau pekerja migran, nggak punya akses ke kartu ini, jadi mereka harus bayar harga penuh tanpa subsidi, yang bisa mencapai RM3,00 per liter untuk RON95. Malaysia sengaja batasi subsidi biar anggaran negara nggak jebol, apalagi dengan 6 juta penduduk asing di negara itu. Selain itu, Malaysia sebagai net exporter minyak punya keuntungan buat alokasi subsidi ke warga lokal demi dorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan jaga stabilitas sosial, sementara orang asing dianggap nggak punya kontribusi langsung ke agenda reformasi negara.
Solusi Untuk Orang Asing Kedepannya: Malaysia Turunin Harga BBM Untuk Warganya
Buat orang asing, solusi ke depan mungkin terbatas, tapi ada beberapa opsi. Pemerintah Malaysia bisa pertimbangkan subsidi terbatas untuk pekerja migran resmi lewat kartu kerja, meski ini belum masuk rencana resmi. Alternatif lain, orang asing bisa manfaatkan transportasi umum yang lebih murah, seperti MRT atau bus di Kuala Lumpur, yang tarifnya nggak terpengaruh subsidi BBM. Pemerintah juga mungkin buka diskusi soal penyesuaian harga BBM untuk penduduk asing di perbatasan, seperti Johor, biar nggak terlalu timpang dengan warga lokal. Tapi, dengan fokus Anwar pada kesejahteraan warga Malaysia, perubahan buat orang asing kemungkinan nggak jadi prioritas dalam waktu dekat. Wisatawan disarankan budgeting lebih buat transportasi atau pilih kendaraan listrik yang mulai populer di Malaysia.
Kesimpulan: Malaysia Turunin Harga BBM Untuk Warganya
Penurunan harga BBM RON95 jadi RM1,99 per liter bikin warga Malaysia bisa bernapas lega di tengah tekanan ekonomi. Kebijakan ini, ditambah bantuan tunai, nunjukin upaya Anwar Ibrahim buat redam protes dan penuhi janji reformasinya. Tapi, eksklusivitas subsidi buat warga lokal bikin orang asing gigit jari, terpaksa bayar harga penuh. Dengan status Malaysia sebagai pengekspor minyak dan sistem subsidi bertarget, harga BBM murah ini bakal terus jadi keunggulan buat warga lokal. Buat orang asing, solusi jangka panjang mungkin baru muncul kalau ada tekanan lebih besar atau perubahan kebijakan. Sekarang, dunia menanti apakah langkah ini bikin Malaysia stabil atau cuma jadi solusi sementara.
