Kenangan Kwik Kian Gie untuk Airlangga. Indonesia baru saja berduka karena kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie yang merupakan seorang ekonom senior dan mantan meneteri yang wafat pada tanggal 28 Juli 2025 di usianya yang ke 90 tahun. Sosoknya dikenang sebagai pemikir kritis yang teguh memperjuangkan ekonomi berkeadilan. Di tengah duka, banyak tokoh nasional mengenang jasa dan pemikirannya, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Artikel ini mengulas kenangan Kwik Kian Gie untuk Airlangga, menggambarkan hubungan mereka dan warisan pemikiran Kwik yang relevan hingga kini. BERITA LAINNYA
Siapa Itu Kwik Kian Gie
Kwik Kian Gie, lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah di tanggal 11 Januari 19335, merupakan seorang ekonom dan politiskus dengan garis keturunan Tionghua yang dikenal akan vokal dan berintegritas. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebelum melanjutkan studi ke Nederlandse Economische Hogeschool (kini Erasmus University Rotterdam) di Belanda, lulus pada 1963. Kwik aktif di PDI Perjuangan, pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR (1999), Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999–2000) di era Gus Dur, serta Kepala Bappenas (2001–2004) di bawah Megawati Soekarnoputri. Selain di pemerintahan, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia dan aktif menulis esai kritis tentang ekonomi dan politik. Kwik dikenang sebagai nasionalis sejati yang menolak kompromi demi kepentingan rakyat.
Apa Kenangannya Untuk Airlangga: Kenangan Kwik Kian Gie untuk Airlangga
Airlangga Hartarto, yang kini memiliki jabatan sebagai Menko Perekonomian, mengenang Kwik sebagai sosok yang inspiratif dengan pemikrian yang tajam dan integritas tinggi. Dalam unggahan di media sosial pada 29 Juli 2025, Airlangga menyebut Kwik sebagai ekonom yang mencintai tanah air dan selalu memperjuangkan kemajuan Indonesia. Kenangan Airlangga terfokus pada dedikasi Kwik dalam membangun ekonomi yang berpihak pada rakyat, serta keberaniannya mengkritik kebijakan yang tidak sejalan dengan kepentingan nasional. Kwik juga meninggalkan kesan sebagai mentor yang tidak hanya berbicara soal angka, tetapi juga nilai-nilai moral dalam pengelolaan ekonomi. Karangan bunga dari Airlangga di rumah duka menjadi simbol penghormatan atas warisan pemikiran Kwik yang masih relevan di era modern.
Kenapa Airlangga Bisa Mempunyai Kenangan Bersama Kwik Kian Gie
Hubungan Airlangga dengan Kwik bisa terjalin karena adanya kesamaan ranah kerja mereka di bidang ekonomi dan kebijakan publik. Kwik, sebagai mantan Menko Ekuin, memiliki pengalaman panjang dalam merumuskan kebijakan ekonomi nasional, termasuk saat menangani krisis ekonomi pasca-1998. Airlangga, yang kini memimpin koordinasi ekonomi di pemerintahan, tentu melihat Kwik sebagai figur panutan. Meski tidak bekerja bersama secara langsung, pemikiran Kwik tentang pentingnya peran negara dalam ekonomi kerakyatan dan kritiknya terhadap liberalisasi berlebihan menjadi rujukan bagi banyak pejabat, termasuk Airlangga. Kolaborasi tidak langsung ini terlihat dari bagaimana Airlangga, melalui kebijakannya, mencerminkan semangat nasionalisme ekonomi yang digaungkan Kwik, seperti penguatan BUMN dan perlindungan sumber daya alam.
Kesimpulan: Kenangan Kwik Kian Gie untuk Airlangga
Kepergian seorang Kwik Kian Gie memberikan duka yang mendalam, tetapi warisannya akan terus hidup, termasuk kenangannya dengan Airlangga Hartoto. Sebagai ekonom dan negarawan, Kwik tidak hanya meninggalkan jejak di pemerintahan, tetapi juga inspirasi bagi generasi berikutnya untuk teguh pada prinsip dan berjuang demi rakyat. Bagi Airlangga, Kwik adalah teladan integritas dan nasionalisme yang akan terus membimbing langkahnya dalam menavigasi tantangan ekonomi Indonesia. Selamat jalan, Pak Kwik, pemikiranmu akan selalu dikenang.