DPR Mendukung Pengadaan MBG Saat Liburan Sekolah. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap menjadi perhatian utama di akhir 2025, terutama saat liburan sekolah semester ganjil yang dimulai akhir Desember hingga awal Januari 2026. Beberapa anggota DPR menyatakan dukungan agar program ini terus berjalan selama masa libur, untuk menjaga kesinambungan asupan gizi anak-anak, khususnya dari keluarga rentan. Dukungan ini datang dari berbagai komisi, meski ada catatan dan usulan penyesuaian mekanisme penyaluran. Program MBG, yang menargetkan siswa sekolah hingga kelompok rentan lain, dianggap krusial untuk mencegah penurunan kualitas gizi saat anak tidak bersekolah. BERITA OLAHRAGA
Dukungan DPR terhadap Keberlanjutan Program: DPR Mendukung Pengadaan MBG Saat Liburan Sekolah
Anggota DPR dari Komisi X dan Komisi VIII secara tegas mendukung pengadaan MBG selama libur sekolah. Mereka menekankan bahwa liburan tidak boleh menjadi alasan terputusnya pemenuhan gizi anak. Urgensi ini terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi sulit, di mana asupan nutrisi bisa menurun saat anak di rumah. Pada akhir 2025, dukungan ini sejalan dengan komitmen nasional untuk persiapan generasi unggul. Program MBG dilihat sebagai bukti negara tetap hadir melindungi hak dasar anak atas pangan bergizi, bahkan di luar hari sekolah biasa. Beberapa legislator menyoroti bahwa keberlanjutan ini mendukung target jangka panjang, seperti penurunan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Penyesuaian Mekanisme Penyaluran Selama Libur: DPR Mendukung Pengadaan MBG Saat Liburan Sekolah
Untuk menjalankan MBG saat libur, diperlukan penyesuaian agar distribusi tetap efektif dan aman. Menu bisa dialihkan ke jenis kering atau tahan lama, seperti abon, roti, bolu, telur, susu, dan buah, yang lebih praktis dibawa pulang. Kerja sama dengan UMKM lokal ditingkatkan untuk menjaga pasokan bahan dan memberi dampak ekonomi pada masyarakat sekitar. Koordinasi antara satuan pelayanan pemenuhan gizi, sekolah, murid, serta wali murid menjadi kunci agar data penerima akurat dan penyaluran tepat sasaran. Beberapa opsi seperti pengambilan di sekolah bagi yang bersedia datang, atau mekanisme antar ke rumah untuk hari libur panjang, sedang dirancang agar tidak memaksa tapi tetap menjangkau anak-anak yang membutuhkan.
Tantangan dan Catatan dari DPR
Meski didukung, ada catatan penting dari sejumlah anggota DPR terkait pelaksanaan MBG di masa libur. Beberapa khawatir jika distribusi dipaksakan bisa menimbulkan pemborosan atau kurang efektif, terutama jika makanan olahan kurang bergizi. Ada usulan agar anggaran dialihkan sementara untuk kebutuhan mendesak lain, seperti bantuan korban bencana, sambil tetap prioritaskan kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita. Koordinasi lintas instansi perlu diperkuat agar tidak ada kekacauan di lapangan. Pada akhir 2025, pengawasan ketat diharapkan mencegah potensi masalah, sambil memastikan program tetap berorientasi pada perbaikan gizi anak secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Dukungan DPR terhadap pengadaan MBG saat liburan sekolah mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga kesehatan generasi muda, bahkan di luar rutinitas sekolah. Dengan penyesuaian mekanisme yang tepat, program ini bisa tetap memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak dari berbagai lapisan masyarakat. Di akhir 2025, inisiatif ini menjadi pengingat bahwa pemenuhan gizi adalah tanggung jawab berkelanjutan, mendukung visi Indonesia lebih sehat dan unggul di masa depan. Keberhasilan MBG selama libur akan tergantung pada koordinasi yang solid dan fokus pada kebutuhan nyata penerima manfaat.