Trump Menyebut Imigran Somalia itu Sampah

trump-menyebut-imigran-somalia-itu-sampah

Trump Menyebut Imigran Somalia itu Sampah. Pada 2 Desember 2025, Presiden Donald Trump memicu kontroversi besar di akhir pertemuan kabinet Gedung Putih dengan serangan verbal pedas terhadap imigran Somalia. Ia menyebut komunitas Somalia di Amerika Serikat sebagai “sampah” yang tak diinginkan, sambil menargetkan secara pribadi anggota Kongres Ilhan Omar, yang lahir di Somalia dan menjadi warga negara AS 25 tahun lalu. Pernyataan ini disampaikan saat membahas operasi penegakan imigrasi baru oleh ICE di wilayah Minneapolis-St. Paul, Minnesota—rumah bagi salah satu diaspora Somalia terbesar di AS. Trump bilang Somalia “seperti neraka” dan penduduknya “hanya mengeluh” sambil mengklaim 88 persen bergantung pada kesejahteraan. Momen ini terekam kamera dan langsung viral, memicu gelombang kecaman dari tokoh politik dan aktivis hak sipil, di tengah eskalasi kebijakan anti-imigrasi pemerintahannya. INFO CASINO

Pernyataan Trump: Serangan Verbal di Akhir Pertemuan: Trump Menyebut Imigran Somalia itu Sampah

Trump melontarkan kata-kata kasar itu saat sesi tanya jawab akhir pertemuan kabinet, di mana ia tampak lelah tapi langsung bersemangat saat topik imigrasi muncul. “Mereka sampah. Saya tak mau mereka di negara kita. Negara mereka busuk dan itulah sebabnya,” katanya, sambil menambahkan Somalia “bukan negara sungguhan” di mana orang “hanya saling bunuh tanpa struktur.” Wakil Presiden JD Vance bahkan membanting meja untuk mendukung, sementara Menteri Pertahanan Pete Hegseth duduk diam di sampingnya.

Target utama adalah Ilhan Omar, yang Trump sebut “sampah” dan “orang mengerikan yang tak kompeten.” Ia klaim Omar “membenci semua orang” dan menuduhnya bagian dari penipuan kesejahteraan di Minnesota. Pernyataan ini datang setelah Trump sebut Gubernur Minnesota Tim Walz “serius cacat” karena gagal tangani “geng Somalia yang berkeliaran mencari mangsa.” Video klip itu menyebar luas di platform media sosial, dengan jutaan tayangan dalam hitungan jam, dan langsung jadi bahan perdebatan nasional soal rasisme dan xenofobia.

Konteks Imigrasi: Operasi ICE dan Kasus Penipuan Minnesota: Trump Menyebut Imigran Somalia itu Sampah

Pernyataan Trump tak berdiri sendiri; ia sejalan dengan operasi ICE baru yang menargetkan imigran Somalia di Minneapolis-St. Paul. Agen federal dari seluruh negeri—sekitar 100 orang—dikerahkan untuk tangkap orang Somalia dengan perintah deportasi final, meski yang masih ajukan status legal bisa terseret. Ini bagian dari kebijakan Trump yang hentikan aplikasi asilum dari 19 negara, termasuk Somalia, setelah penembakan dua tentara Garda Nasional di Washington DC minggu lalu—meski pelaku dari Afghanistan.

Latar belakangnya kasus penipuan kesejahteraan di Minnesota, di mana puluhan warga Somalia didakwa bohong soal bantuan makanan, perumahan, dan layanan autisme—rugi ratusan juta dolar selama bertahun-tahun. Trump sebut Minnesota “pusat pencucian uang curang,” dan ancam cabut status perlindungan sementara bagi Somalia. Walikota Minneapolis Jacob Frey langsung gelar konferensi pers, sebut laporan “penegakan kredibel” itu mengkhawatirkan, dan tegas polisi kota tak bantu ICE. Frey bilang kota “berdiri bersama komunitas Somalia,” yang mayoritas warga legal dan kontributor ekonomi.

Respons dari Omar dan Tokoh Lain: Kecaman yang Menggema

Ilhan Omar langsung balas via media sosial, sebut obsesi Trump padanya “mengganggu” dan harap ia dapat “bantuan yang sangat dibutuhkan.” Ia sebut komentar itu “rasis dan menjijikkan,” ingatkan bahwa Somalia bagian dari larangan perjalanan Trump pertama yang target negara mayoritas Muslim. Omar, yang jadi warga AS sebagai pengungsi, bilang: “Saya bangga jadi Amerika, dan komentar seperti ini cuma tunjukkan ketakutan mereka pada suara seperti milik saya.”

Kecaman lain datang dari Gubernur Walz, yang sebut Trump “membahayakan komunitas rentan,” dan dari kelompok hak sipil seperti ACLU, yang tuntut investigasi soal ujaran kebencian. Di sisi lain, pendukung Trump seperti Vance puji pernyataannya sebagai “kebenaran mentah” soal imigrasi. Media nasional sebut ini eskalasi nativisme Trump, mirip komentarnya soal “shit-hole countries” di Afrika 2018. Komunitas Somalia di Minnesota—sekitar 80.000 orang—khawatir operasi ICE picu ketakutan, meski polisi lokal janji lindungi hak sipil.

Kesimpulan

Pernyataan Trump yang sebut imigran Somalia “sampah” jadi ledakan xenofobia terbaru di akhir 2025, sejalan dengan operasi ICE dan kasus penipuan Minnesota, tapi langsung picu kecaman dari Omar, Walz, dan aktivis. Di usia 79, Trump tetap konsisten dengan retorika anti-imigrasi yang animasikan basisnya, tapi kali ini sentuh komunitas spesifik yang jadi simbol integrasi sukses di AS. Hingga 3 Desember 2025, sidang operasi ICE minggu ini bakal uji ketegangan—apakah jadi deportasi massal atau mundur karena tekanan publik. Ini bukan cuma komentar; ia pengingat betapa imigrasi tetap jadi luka terbuka di politik Amerika, dan Trump tak ragu gali lebih dalam. Minnesota tunggu, dan negara ini pantau.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *