Aiptu Syamsul Rela Kredit Rp500 Juta Demi Sumur Bor Warga

aiptu-syamsul-rela-kredit-rp500-juta-demi-sumur-bor-warga

Aiptu Syamsul Rela Kredit Rp500 Juta Demi Sumur Bor Warga. Hari ini, 16 Oktober 2025, kisah kepedulian seorang polisi di Sulawesi Tenggara kembali viral di media sosial. Aiptu Ahmad Syamsul, Ps Kanit Samapta Polsek Tongkuno, Polres Muna, rela mengambil kredit hingga Rp500 juta dari bank untuk membangun sumur bor bagi warga yang kekurangan air bersih. Inisiatif ini dimulai sejak 2019 dan kini sudah menjangkau tiga titik utama di Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna. Syamsul, yang bertugas di daerah rawan krisis air, melihat kesulitan warga saat musim kemarau dan Ramadan sebagai panggilan tugas. Kisahnya bukan sekadar aksi sosial, tapi contoh nyata bagaimana seorang anggota Polri gunakan gaji dan fasilitas pribadi untuk bantu masyarakat. Langkah ini tak hanya selesaikan masalah air, tapi juga bangun kepercayaan warga terhadap institusi kepolisian. BERITA TERKINI

Latar Belakang Krisis Air di Tongkuno: Aiptu Syamsul Rela Kredit Rp500 Juta Demi Sumur Bor Warga

Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, sering hadapi krisis air bersih akibat kondisi geografis yang kering dan minim sumber mata air. Warga di kelurahan seperti Lawama dan sekitarnya harus bergantung pada air hujan atau beli dari pedagang keliling, yang harganya melonjak saat kemarau. Pada 2019, Syamsul yang baru bertugas di Polsek Tongkuno, ikut rasakan kesulitan ini saat patroli dan bantu warga angkut air. “Saya lihat anak-anak susah mandi, ibu-ibu capek cari air, itu bikin saya gelisah,” ceritanya saat diwawancarai. Sebagai polisi yang dekat dengan masyarakat, ia sadar tugasnya tak berhenti di penjagaan keamanan, tapi juga bantu kesejahteraan dasar.

Inisiatif pertama muncul saat ia ajukan proposal sederhana ke atasan, tapi dana terbatas. Tanpa menunggu bantuan resmi, Syamsul putuskan gunakan tabungan pribadi untuk bor sumur pertama di sekitar pos polsek. Sumur itu langsung manfaatkan ratusan warga, tapi ia tak berhenti di situ. Saat Ramadan 2025, krisis tambah parah karena kebutuhan air untuk sholat dan buka puasa. Syamsul ajukan kredit ke bank untuk percepat proyek, meski tahu cicilannya berat dengan gaji polisi. Keputusan ini lahir dari empati langsung: ia sering lihat warga antre berjam-jam untuk air, dan sebagai ayah dua anak, ia tak tega biarkan anak tetangga kehausan.

Proses Pembangunan dan Pengorbanan Pribadi: Aiptu Syamsul Rela Kredit Rp500 Juta Demi Sumur Bor Warga

Pembangunan sumur bor ketiga di Masjid Nurul Iman, Kelurahan Lawama, jadi puncak pengorbanan Syamsul. Prosesnya tak mudah: survei tanah butuh ahli geologi, alat bor sewa mahal, dan instalasi pompa listrik tambah biaya. Total tiga sumur ini rogoh kocek Rp500 juta hingga Rp600 juta, campur tabungan dan kredit bank. Syamsul cicil bulanan dari gaji, tanpa ganggu keluarga—istrinya ikut dukung karena tahu ini untuk warga. “Saya hitung matang, cicilan tak lebih dari 20 persen pendapatan, tapi puas lihat warga senang,” ujarnya.

Proses bor di masjid berlangsung April 2025, tepat Ramadan, dengan Syamsul koordinasi kontraktor dan warga. Sumur kedalaman 50 meter ini hasilkan air bersih 5.000 liter per jam, cukup untuk 300 jiwa di sekitar. Dua sumur sebelumnya di 2019 dan 2022 juga sukses, masing-masing layani 200 warga. Pengorbanan ini tak cuma finansial: Syamsul kurangi waktu libur untuk pantau proyek, bahkan bantu angkat pipa saat bor. Atasan di Polres Muna puji dedikasinya, tapi Syamsul bilang, “Ini tugas polisi: lindungi dan bantu, bukan cuma tangkap penjahat.” Cicilan kredit jadi beban, tapi ia yakin manfaat jangka panjang lebih besar.

Dampak Positif bagi Warga dan Inspirasi Sosial

Dampak sumur bor ini langsung terasa bagi warga Tongkuno. Di Masjid Nurul Iman, air bersih kini cukup untuk wudu, mandi, dan masak, kurangi biaya beli air hingga Rp500 ribu per bulan per keluarga. Warga seperti Ibu Siti, 45 tahun, bilang, “Dulu antre berjam-jam, sekarang tinggal buka keran—terima kasih Pak Syamsul.” Tiga sumur ini layani 700 jiwa, cegah penyakit akibat air kotor, dan tambah kebersihan lingkungan. Saat Ramadan, sumur masjid jadi pusat bantuan, dengan Syamsul bagikan air ke tetangga.

Kisah ini inspirasi sosial luas. Di media sosial, tagar #PolisiPeduli ramai, dorong polisi lain ikut aksi serupa. Kapolres Muna beri apresiasi, rencana replikasi di kecamatan lain dengan dana Polri. Syamsul jadi teladan bagi juniornya, tunjukkan polisi bisa bantu tanpa tunggu perintah. Dampaknya juga ekonomi: warga hemat waktu cari air, bisa fokus kerja atau sekolah. Di tingkat nasional, ini contoh Polri dekat rakyat, bangun citra positif di tengah isu kepercayaan publik.

Kesimpulan

Pengorbanan Aiptu Syamsul dengan kredit Rp500 juta untuk sumur bor warga Tongkuno jadi kisah heroik yang tunjukkan kepedulian polisi sejati. Dari latar krisis air hingga proses bor yang melelahkan, dampaknya beri air bersih bagi ratusan jiwa dan inspirasi sosial luas. Syamsul bukti tugas polisi melampaui seragam—ia bantu kesejahteraan dasar dengan hati. Di Muna, sumur ini tak cuma sumber air, tapi simbol kebersamaan. Yang pasti, cerita seperti ini dorong lebih banyak aksi peduli, bikin masyarakat lebih sejahtera dan percaya pada penegak hukum.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *